Tingkatkan Kompetensi Diri Di Era Digital, SMAN 1 Mancak Ikuti Workshop Menulis Berita

FAJARLAMPUNG.COM – Serang, 23 Mei 2024 – Siapkan generasi milenial agar bisa memasuki industri digital,  mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Unsera Kelompok 16 mengadakan workshop bertema  “Teknik Penulisan Berita di Media dalam Meningkatkan Kapasitas dan Kompetensi Diri di Era Digital” dengan peserta siswa SMAN 1 Mancak, Banten. Kegiatan diikuti oleh 50 siswa dari kelas XI. Workshop bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dasar tentang cara menulis berita yang baik dan benar di media, khususnya di era digital yang semakin berkembang pesat. Para siswa diajarkan mulai dari  teknik dasar penulisan, syarat berita layak tayang,  cara mencari dan mengolah informasi, hingga bagaimana memanfaatkan media massa dan media sosial sebagai platform untuk menyebarkan berita.

Workshop ini menghadirkan Asep Resmana, M.Pd Kepala Sekolah SMAN I Mancak dan Winata Faturahman, M.Sn Dosen Prodi Komunikasi Unsera. Dalam pemaparannya Winata menjelaskan pentingnya keterampilan menulis berita bagi generasi muda saat ini.  “Diera digital, kemampuan menulis berita atau membuat konten  sangat diperlukan bagi kalangan milenial. Mengingat industri digital baik itu media massa atau media sosial saat ini  sangat membutuhkan pasokan berita aktual  yang bernuansa dan berdimensi  anak milenial. Maka, menulis berita tidak hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa mempengaruhi dan mengedukasi masyarakat,” kata Winata.

Lebih lanjut, Winata menuturkan, berita yang dibuat harus  berdasarkan fakta yang sudah terverifikasi, kontennya harus  relevan dengan pembaca atau audiensnya, dan  tema yang diangkat  berkaitan kepentingan  publik. Kemudian,  berita dapat ditayangkan melalui beragam platform seperti media cetak, media online, media sosial, televisi, radio, dan blogspot.  Platform media tersebut umumnya menerima karya tulis dari masyarakat, terutama tulisan human interest seperti tempat-tempat kuliner, objek wisata yang sedang viral, tutorial, atau tips kecantikan. “Bahkan banyak anak-anak milenial  sudah mendapatkan penghasilan dengan mengirim karya tulis mereka ke berbagai platform media.  Karena di era industri  digital, semua karya tulis berdimensi jurnalistik dapat diterima dengan sangat terbuka,” imbuh Winata lagi.

Menurut Media Sucahya, Sekretaris Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten, pelatihan menulis berita merupakan langkah peningkatan literasi media di kalangan generasi muda agar mereka bisa menyalurkan karya tulis mereka ke berbagai platform industri digital.  “Kalangan milenial perlu memiliki kompetensi penulisan berita, karena industri media membutuhkan pasokan informasi yang aktual, objektif, dan mencerahkan.  Dengan menulis berita yang benar, diharapkan berita-berita hoax akan semakin berkurang,” kata Media.

Salah satu peserta workshop, Nova siswa kelas XI, mengungkapkan antusiasmenya setelah mengikuti kegiatan ini. “Saya jadi lebih paham bagaimana cara menulis berita yang baik. Dulu saya pikir menulis berita itu sulit. Tapi setelah mengikuti pelatihan menulis berita, ternyata menulis berita itu tidak rumit dan dapat dilakukan oleh anak-anak seusia saya, yang duduk di bangku SMA.  Saya berharap bisa mengaplikasikan ilmu ini untuk kegiatan jurnalistik  di sekolah, media massa maupun media sosial,” tuturnya. (*)