Pertemuan Parna-Raja Sitempang Pekanbaru Serukan Persatuan di Tengah Isu Media Sosial
FAJARLAMPUNG.COM, PEKANBARU – Dalam semangat menjaga persatuan dan keharmonisan antarsesama marga, Badan Pengurus Harian (BPH) Parna Kota Pekanbaru bersama BPH Raja Sitempang menggelar pertemuan hangat bertajuk Coffe Time di Hotel Furaya, Rabu pagi (30/7) pukul 07.00 WIB.
Pertemuan ini dihadiri sejumlah tokoh penting marga Parna se-Pekanbaru dan Riau. Ketua Parna Pekanbaru-Riau, St. Sarnius Simbolon, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga keharmonisan antarmarga Parna yang telah terjalin sejak lama. “Tidak boleh ada yang memecah belah persatuan yang telah kita bangun selama ini. Semua marga Parna adalah satu dalam Popparan Raja Naiambaton,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Punguan Parna Riau, Luhut P. Napitu, yang menanggapi maraknya isu dualisme marga Parna yang beredar di media sosial, khususnya TikTok. “Saat ini muncul narasi yang memecah antara versi dua Oppu dan lima Oppu. Padahal, marga Parna itu satu, yaitu Popparan Raja Naiambaton,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Raja Sitempang Pekanbaru dan Ketua Marga Sigalingging Pekanbaru, Sje. Sigalingging, menyampaikan keprihatinannya dengan mata berkaca-kaca. Ia menyebut, deklarasi dan penegasan soal “Parna Si Lima Oppu” yang viral akhir-akhir ini justru berpotensi memecah belah kesatuan antar marga. “Mari bertarombo di tempat yang sebenarnya, bukan di media sosial yang bisa menimbulkan salah tafsir dan konflik,” ujarnya penuh haru.
Pertemuan ini juga difasilitasi oleh pengacara kondang Pekanbaru, Amandus Sitanggang, SH., MH, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Parna Pekanbaru dan Ketua Raja Sitempang Riau. Dalam sesi diskusi, Amandus mengajak semua pihak untuk menjaga harmonisasi Parna di Kota Pekanbaru dan Riau. “Hubungan emosional dan adat istiadat antara marga-marga dalam Popparan Raja Naiambaton sudah terjalin erat selama lebih dari 20 tahun. Mari kita rawat, baik dalam suka maupun duka, sesuai filosofi Parna: ‘Sisada lulu anak, sisada lulu boru; sisada ulaon, sisada siriaon’,” ujarnya.
Ketua Punguan Simata Raja-Raja Simarmata Pekanbaru-Riau, Kimson Simarmata, SH, juga menyampaikan apresiasinya atas pertemuan yang penuh kehangatan ini. Ia menyebut momen ini sebagai refleksi bersama untuk menjaga kesatuan dan nilai luhur Popparan Raja Naiambaton. “Nasamudar asa hot mangulahon tona dohot poda oppungta na sangapi, asa boi nian saluhutna hita dapotan di akka haulion tarlumobi hita ditano parserahan Bumi Melayu on,” katanya dengan semangat.
Mewakili generasi muda, Gunawan Galingging, SH juga menyampaikan harapannya agar Parna tetap menjadi contoh bagi seluruh marga Batak. “Parna adalah salah satu marga terbesar dalam suku Batak. Kita harus menjadi contoh dalam menjaga Dalihan Na Tolu, tidak hanya hari ini tapi selamanya, di mana pun kita berpijak,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Ketua Parna Pekanbaru dan Ketua Raja Sitempang Pekanbaru bersama seluruh ketua marga dalam naungan Popparan Raja Naiambaton akan menginisiasi pertemuan-pertemuan lanjutan. Tujuannya adalah memperkuat komunikasi dan memberikan contoh positif bagi daerah lain, terutama dalam menyikapi dinamika sosial yang terjadi di media sosial belakangan ini.(*)