Pemprov Jabar Dukung Optimalisasi Program JKN bersama Lintas Sektor dan Perangkat Daerah

FAJARLAMPUNG.COM – Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam melakukan optimalisasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia khususnya di Jawa Barat salah satunya adalah dengan melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan lintas sektor.

Hal tersebut dikatakan Administrator Kesehatan Ahli Muda, Ketua Tim Kerja Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Dinkes Prov Jabar, Neni Rahaeni dalam sesi Bincang JKN Kedeputian Wilayah V Jawa Barat di The House Tour Hotel – Uphill Sersan Bajuri Jalan Terusan Sersan Bajuri No.72 Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

“Untuk optimalisasi JKN kita sudah melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan lintas sektor dan lintas program supaya capaian UHC di 27 kabupaten/kota bisa tercapai. Pada tahun 2023 dilaksanakan Audiensi dan Advokasi kepada 5 kabupaten/kota dengan capaian UHC yang masih rendah dengan harapan ada dukungan untuk kenaikan capaian UHC nya,” ujarnya kepada bekasimedia.com Jum’at (16/6/2023).

Kemudian, lanjut Neni, Pemprov Jabar juga akan mengadakan pertemuan lintas perangkat daerah untuk optimalisasi program JKN, karena dari segi kepesertaan sangat dibutuhkan dukungan dari Disdukcapil untuk data kependudukan.

“Kemudian untuk peserta PBI (Penerima Bantuan Iuran) kita juga butuh data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) karena update DTKS dari Dinas Sosial kabupaten/kota. Untuk anggaran tentu saja kita butuh dukungan dari Bappeda, BPKAD, juga Bapenda,” terangnya.

Selain itu, untuk publikasi dan informasi serta pengembangan aplikasi berbasis teknologi informasi perlu dukungan Diskominfo.

Terkait dukungan lembaga filantropi juga nantinya kita akan lakukan advokasi dan sosialisasi program JKN kepada filantropi kesehatan karena saat ini masih jarang filantropi yang khusus untuk JKN. Saat ini filantropi kebanyakan membiayai yang sifatnya indirect cost atau yang tidak langsung, biasanya mereka membantu untuk transport, harapan nya nanti perlu juga dibantu untuk peserta yang menunggak,
Kalo untuk provinsi Jawa Barat saat ini banyak dibantu oleh Baznas Provinsi, kemudian juga oleh JQR, katanya.

Kita juga berharap ada CSR yang membantu untuk peserta yang menunggak, Tahun lalu di wilayah Kota Bandung dibiayai oleh Taher Foundation. Harapannya ada CSR lain yang bisa juga melakukan hal yang sama.

Masih belum banyak yang mengenal baik filantropi dan CSR padahal hal itu lumayan banyak membantu, yang mereka kenal banyak membantu saat ini baru Baznas karena memang diantara 8 asnaf penerima zakat adalah ghorimin (yaitu orang yang memiliki utang dan kesulitan melunasinya) sehingga bantuan dari Baznas dengan melunasi tunggakannya.

Kita juga masih terus menggali potensi di masyarakat dan sepertinya banyak CSR itu, kalau saya baca beberapa literatur tentang filantropi ternyata banyak masyarakat yang sangat peduli, hanya saja kita sedang menginventarisir dan nanti kita akan ajak bekerjasama untuk mendukung program JKN

NGO itu juga bisa kita ajak berkolaborasi prinsipnya seperti slogan nya BPJS kita bergotong royong semua jadi tertolong. Sebetulnya kalau kita jadi peserta JKN itu kita juga membantu yang lain, dengan kita membayar iuran, kita sehat itu Alhamdulillah, namun uang kita yang dibayarkan itu menjadi shodaqoh untuk menolong orang yang sakit dengan niat membantu orang lain dan ini yang harus dipahami masyarakat. (Denis)