Masa Transisi Kekeringan, Pemantauan Berkelanjutan di Kabupaten Bekasi

FAJARLAMPUNG.COM, Kabupaten Bekasi – Setelah menetapkan status tanggap darurat bencana (TDB) kekeringan sejak 30 Agustus 2024. kini Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menetapkan masa transisi dimulai pada Jumat 27 september 2024.

Pj Bupati Bekasi Dedy Supriady mengatakan masa transisi bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi dimulai Jumat 27/9/2024. Di masa ini, Pihaknya akan terus melakukan evaluasi, setiap kegiatan penanganan kekeringan.

“Di masa transisi ini, kita tetap melakukan monitoring dan tetap mengevaluasi terkait perkembangan penanganan kekeringan untuk hari-hari berikutnya,” ungkap Dedy usai memimpin rapat Evaluasi Tanggap Darurat Bencana Kekeringan, di Gedung BPBD Kabupaten Bekasi, Komplek Pemkab Bekasi, Kecamatan Cikarang, Kamis (26/09/2024) malam.

Dalam penanganan bencana kekeringan, Dedy menjelaskan, beberapa hal yang dilaksanakan dalam penanganan bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi, yaitu suplai air bersih dan normalisasi aliran sungai yang mengalami penyumbatan dan sedimentasi, hasilnya kini sudah dirasakan warga, terutama para petani.

“Alhamdulillah progress yang signifikan, di kegiatan normalisasi capaiannya sudah signifikan, bahkan ada yang sudah mendekati 100 persen pelaksanaannya. Tentunya ini sangat positif, dari hasil analisa, wilayah kecamatan yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi semakin berkurang,” ujarnya.

Pada masa transisi ini, kata dia, perkembangan data wilayah pertanian yang masih terdampak kekeringan masih akan terus dipantau. Untuk penanganan kekeringan lahan pertanian kegiatan normalisasi akan terus dilakukan dan Pelaksanaanya akan diawasi.

Sementara, Untuk, permohonan suplai air bersih yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat dari beberapa wilayah yang terdampak kekeringan sudah tidak ada.

“Syukur alhamdulillah, saya mengapresiasi capaian perangkat daerah, baik BPBD, Dinas SDABMBK, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, para Camat dan pihak lain yang telah membantu selama masa tanggap darurat bencana kekeringan 2024. Semuanya sudah berupaya dalam membantu kebutuhan masyarakat, berupa air bersih dan air layak minum,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi menuturkan, penanganan bencana kekeringan sudah menunjukkan hasil yang signifikan.Termasuk dampak positif normalisasi sehingga pasokan air bisa masuk ke pesawahan para petani.

“Hasil rapat evaluasi, Pak Bupati sudah menetapkan masa transisi. Tapi kita tetap melayani pengiriman air bila ada permintaan,” ujarnya.

Dodi menyebutkan, hingga berakhir masa tanggap darurat kekeringan, total air bersih yang sudah didistribusikan mencapai tiga juta liter lebih.

“Untuk wilayah terdampak kekeringan per hari ini tersisa 8-9 kecamatan dari sebelumnya 11 kecamatan, turun sangat signifikan. Untuk lahan pertanian, sebagian besar sudah terisi air,” terangnya. (*)