Konferensi ICRSE 2025 Tekankan Urgensi Nilai Keagamaan dalam Pendidikan dan Inovasi Digital

‎FAJARLAMPUNG.COM, Jogja – UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menghadirkan ruang dialog global dalam konferensi internasional ICRSE 2025.

‎Acara ini menyoroti kegelisahan dunia pendidikan atas laju teknologi digital dan ancaman krisis iklim yang kian mendesak.

‎“Pertanyaan besar kini adalah, sejauh mana kemajuan ini akan membawa manusia?” ujar panitia dalam keterangan pembukaan.

‎Mengusung tema “Empowering Education and Scientific Innovation through Faith-Based Values for a Just and Sustainable Future”, konferensi ini menegaskan pentingnya fondasi moral dalam inovasi sains.

‎Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi menekankan bahwa kemajuan harus berorientasi pada kemaslahatan.

‎“Ilmu dan teknologi itu tidak boleh bebas nilai. Harus bersandar pada rahmatan lil ‘alamin,” katanya.

‎Ia memperingatkan bahaya eksploitasi alam tanpa filosofi keagamaan.

‎Forum ilmiah tahunan ini mempertemukan pakar dari Indonesia, Kolombia, hingga Prancis dan Kosta Rika.

‎“Dialog agama dan sains adalah kebutuhan global, bukan isu lokal,” tegas penyelenggara.

‎Ketua konferensi Muhammad Ja’far Lutfi mengapresiasi antusiasme peserta.

‎“Ini sudah yang kelima, diikuti ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi,” ujarnya.

‎Diselenggarakan secara penuh daring dan tanpa biaya, ICRSE membuka akses bagi mahasiswa, dosen, hingga praktisi untuk terlibat aktif.

‎Peserta dapat mempresentasikan penelitian dalam berbagai bidang sains hingga studi agama.

‎“Ruang partisipasi dibuka lebar,” kata panitia. Naskah terbaik berkesempatan dipublikasikan dalam prosiding berindeks Google Scholar.

‎Konferensi ini diharapkan menjadi penanda arah pembangunan beretika di masa depan.

(waw)