Ketua PWI DIY: Profesionalisme dan Kesejahteraan Wartawan Menjadi Prioritas Utama

‎FAJARLAMPUNG.COM, Jogja – Pers Indonesia diprediksi menghadapi perubahan besar dalam lima tahun ke depan karena digitalisasi, tekanan ekonomi media, dan derasnya arus informasi.

‎Ketua PWI DIY Periode 2025–2030, Drs. H. Hudono, S.H, menegaskan bahwa pihaknya “harus bergerak cepat dan terukur” agar tetap relevan.

‎Ia menambahkan, “Integritas dan profesionalisme adalah benteng terakhir dunia pers,” sehingga setiap wartawan wajib meningkatkan kapasitasnya.

‎Hudono kemudian menegaskan visinya untuk menjadikan PWI DIY sebagai organisasi pers yang profesional, berintegritas, solid, dan adaptif.

‎“Kami ingin PWI DIY menjadi organisasi yang benar-benar hadir menjawab tantangan zaman, bukan hanya simbol,” ujarnya.

‎Oleh karena itu, ia menekankan langkah-langkah strategis melalui lima misi utama yang “akan dijalankan secara progresif dan terukur untuk meningkatkan kualitas ekosistem pers DIY.”

‎Pada misi pertama, ia menegaskan pentingnya penguatan kompetensi wartawan melalui UKW berkualitas, pelatihan jurnalisme digital, investigasi, dan etika bermedia.

‎Selanjutnya, pada misi peningkatan kesejahteraan anggota, ia menuturkan bahwa PWI DIY “siap menggandeng perbankan, perusahaan, dan lembaga pemerintah” untuk menghadirkan program ekonomi, kesehatan, serta keselamatan kerja.

‎Ia juga menyoroti percepatan pembangunan Grha Pers Pancasila, coworking space, pusat studi Pers Pancasila, hingga penguatan Koperasi Pena Kencana Mulia.

‎Sementara itu, modernisasi organisasi didorong dengan digitalisasi data, layanan, dan transparansi.

‎Hudono menambahkan bahwa PWI DIY akan memperkuat advokasi wartawan melalui pendirian LKBPH PWI DIY serta memperluas literasi media dan gerakan antihoaks.

‎“PWI DIY harus menjadi rumah bersama yang nyaman dan solid untuk seluruh wartawan,” tegasnya.

‎Ia menutup dengan optimisme bahwa profesionalisme dan kesejahteraan anggota “adalah prioritas yang tidak bisa ditawar.”

(waw)