Kepemimpinan PWI Banten dalam Menanggapi Kontroversi dan Menghadapi Tantangan Organisasi
FAJARLAMPUNG.COM, Banten – Konflik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) soal dugaan adanya cash back dana UKW wartawan di Kementerian BUMN, seolah tiada ahir.
Kemelut yang melanda tubuh organisasi wartawan tertua di tanah air ini, berbuntut panjang hingga ke daerah, salah satunya di Provinsi Banten.
Segerombolan wartawan yang kartu PWI-nya sudah mati dan bahkan gugur, tiba-tiba hidup kembali. Mereka bergentayangan seperti mayat hidup yang kemudian membentuk koloni zombie yang mengatasnamakan pengurus PWI Banten, dipimpin seorang Plt.
Zombie – zombie ini tiba-tiba bermunculan. Gerombolan zombie ini juga didukung media cetak, dimasa lalu mengklaim media terbesar di Banten, namun kini media ini sudah akan bangkrut. Kondisi nasib media cetak ini, sudah menjadi rahasia umum dikalangan di kalangan masyarakat pers. Dimana selama puluhan tahun belakang, media cetak ini telah menjadi pememamah APBD terbesar untuk media di Provinsi Banten.
Berbagai isu negatif, hingga berita bohong turut disajikan ke publik oleh gerombolan zombie ini. Bahkan PD/PRT organisasi yang menjadi acuan, ditabrak seakan tiada arti.
Media harian pemamah APBD terbesar untuk media ini, adalah penyokong opini publik gerombolan zombie ini, nampaknya sudah terbutakan. Menurut beberapa tokoh pers Banten, group media pemamah APBD ini bergabung dengan zombie – zombie ini, karena mereka adalah mayat-mayat hidup, karena kepentingan survive mempertahankan dana aspirasi, mereka bergabung.
Para zombie ini, mereka seolah terbutakan dengan melanggar kode etik jurnalistik. Media cetak yang akan bangkrut ini, Direktur, pemred dan wartawannya bukan hanya jadi partisipan, tetapi mereka terlibat aktif dalam gerombolan zombie, hingga medianya menyajikan pemberitaan yang tidak “cover bothside”.
Atas kondisi ini, Teguh Akbar Idham Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Banten meminta kepada kepala daerah dan anggota legislatif terpilih di Provinsi Banten untuk waspada terhadap gerombolan zombie tersebut. Mereka selama ini dikordinasi oleh legislator, yang gagal nyalon jadi pimpinan daerah.
Kami, lanjut Teguh Akbar Idham, juga memohon agar pihak kepolisian dan kejaksaan waspada terhadap media ini. Selain bermain dana aspirasi, mereka juga diduga banyak terlibat di pekerjaan di pemerintahan, termasuk diduga mereka main website untuk desa yang pernah bermasalah.
“Jangan sampai terpengaruh isu yang dibawa gerembolan zombie ini. Tetap jaga kondusifitas di Provinsi Banten ini, dan jangan takut ancaman agar dana aspirasi tetap bergulir kepada mereka,” tukas Teguh Akbar Idham.
Akbar menegaskan, PWI Provinsi Banten saat ini dibawah pengurus pusat Zulmansyah Sekedang tetap konsisten menjalankan program yang diamanahkan PWI Pusat.
“Kami tetap fokus dan solid dalam menjalankan program kerja organisasi. Salah satunya dalam rangka mendorong program pembangunan di Provinsi Banten melalui tugas dan fungsi kami,” pungkas pria yang biasa disapa Akbar ini,” Jumat 13 Desember 2024.(*)