Dukung Permintaan Tenaga Kerja Global, PTPN IV Selenggarakan Pelatihan Sawit untuk Calon PMI
FAJARLAMPUNG.COM, Jakarta – Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melui Sub Holding PTPN IV mendapat kepercayaan sebagai mitra pelatihan lapangan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor perkebunan, setelah BP3MI dan Balai Pelatihan Pertanian Lampung (BAPELTAN) menetapkan Kebun Rejosari, Regional VII, sebagai lokasi praktik lapangan untuk pelatihan budidaya sawit modern.
Pelatihan yang digelar pada beberapa Waktu lalu ini diikuti ratusan peserta yang dipersiapkan bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia. Materi pelatihan mencakup tahapan budidaya dari hulu hingga hilir, mulai dari perbenihan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemupukan, hingga teknik panen dan pengelolaan hasil panen. Seluruh sesi dilakukan dalam bentuk praktik langsung agar peserta mengenal proses kerja sebenarnya di perkebunan sawit.
Peran PTPN IV dalam Penguatan SDM Perkebunan
Direktur Utama PTPN IV Jatmiko K. Santosa menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya perusahaan mendukung penyiapan tenaga kerja Indonesia yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri.
“Sektor perkebunan kelapa sawit terus membutuhkan tenaga kerja terampil. Melalui kerja sama ini, peserta memperoleh gambaran langsung mengenai standar kerja dan proses operasional di kebun sawit skala besar,” ujar Jatmiko.
Ia menambahkan bahwa penyediaan area kebun sebagai tempat praktik lapangan bertujuan memberi pengalaman nyata bagi peserta sebelum memasuki dunia kerja internasional.
“Kami berharap pengetahuan dasar yang diperoleh di kebun PTPN IV dapat membantu peserta beradaptasi lebih cepat saat bertugas di negara tujuan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan terpisah, SEVP Operation PTPN IV menjelaskan bahwa pelatihan disusun untuk memperkenalkan sistem kerja perkebunan yang mengedepankan keselamatan, efisiensi, dan ketelitian.
“Para peserta diperkenalkan alur operasional, struktur kerja kebun, serta risiko-risiko yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan,” ungkapnya.
Sinergi Pelatihan Berbasis Praktik di Lapangan
Widyaiswara BAPELTAN Lampung Suhadi Saptoyo mengapresiasi kolaborasi yang telah berjalan. Ia menilai praktik lapangan memberi nilai tambah bagi peserta, terutama karena sektor perkebunan di luar negeri sangat menekankan keterampilan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Ilmu praktik menjadi bekal penting bagi calon PMI. Peserta bisa melihat langsung bagaimana pekerjaan dijalankan di lapangan, termasuk standar keselamatan dan cara kerja yang sesuai prosedur,” ujarnya.
BP3MI dan BAPELTAN menilai pelatihan ini relevan dengan meningkatnya permintaan tenaga kerja perkebunan di Malaysia dan negara lain yang mengandalkan tenaga kerja asing di sektor kelapa sawit.
Mendukung Kebutuhan Tenaga Kerja Global
Program pelatihan ini diharapkan membantu calon PMI beradaptasi dengan tuntutan industri sawit global. Dengan pendekatan berbasis praktik, peserta memperoleh pengalaman awal mengenai kondisi kerja di perkebunan skala besar sehingga dapat mempersiapkan diri sebelum berangkat ke negara tujuan.
Kegiatan di Rejosari ditutup dengan sesi diskusi antara peserta dan instruktur lapangan, yang menjadi ruang bagi peserta untuk mengonfirmasi hal teknis, memahami budaya kerja, serta membangun kesiapan menghadapi tantangan kerja di luar negeri.
Kolaborasi PTPN IV, BP3MI, dan BAPELTAN ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk memastikan penyiapan SDM yang kompeten dan siap bersaing di sektor perkebunan internasional.(*)

