Dua Tahun Penindakan, Bea Cukai Yogyakarta Hancurkan Barang Sitaan Bernilai Fantastis

‎FAJARLAMPUNG.COM, Jogja – Bea Cukai Yogyakarta kembali menegaskan komitmennya memberantas peredaran barang ilegal melalui aksi pemusnahan besar pada Selasa (11/11/2025).

‎Langkah itu langsung menarik perhatian karena nilai barang yang dimusnahkan terbilang fantastis.

‎“Kami ingin memastikan barang-barang ilegal ini tidak kembali ke masyarakat,” tegas Pelaksana Harian Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Imam Sarjono.

‎Selanjutnya, Imam menjelaskan bahwa total nilai barang yang dimusnahkan mencapai Rp 2,53 miliar, sementara potensi kerugian negara diperkirakan sekitar Rp 1,34 miliar.

‎Ia menegaskan bahwa seluruh barang tersebut merupakan hasil penindakan sejak Juli 2023 hingga Oktober 2025.

‎“Ini merupakan akumulasi pelanggaran kepabeanan dan cukai yang berhasil kami tindak selama dua tahun terakhir,” jelasnya.

‎Kemudian, berbagai jenis barang ilegal turut dimusnahkan, mulai dari hasil tembakau, minuman mengandung etil alkohol, barang elektronik, obat-obatan, kosmetik, sepatu, hingga suku cadang kendaraan.

‎“Semua barang ini masuk kategori pelanggaran serius yang berpotensi merugikan masyarakat,” tambah Imam.

‎Aksi pemusnahan dilakukan dengan metode berbeda sesuai karakter barang.

‎Produk tembakau dibakar habis, sebagian lainnya dimusnahkan di fasilitas PT Solusi Bangun Indonesia, Cilacap.

‎Sementara itu, minuman beralkohol dituang ke tong dan botolnya dipecahkan, sehingga tidak bisa digunakan kembali.

‎Untuk barang elektronik dan suku cadang, Bea Cukai menggandeng perusahaan pengelola limbah B3 dan menggunakan gerinda sebelum dikirim ke tempat pengolahan.

‎“Kami pastikan seluruh proses mengikuti standar keamanan,” ujarnya.

‎Pada akhirnya, Imam menegaskan bahwa pemusnahan ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi langkah nyata menjaga masyarakat dan perekonomian.

‎“Pemusnahan ini mencerminkan tanggung jawab kami untuk menciptakan perdagangan yang sehat dan adil,” pungkasnya.

‎Bea Cukai Yogyakarta pun memastikan akan terus meningkatkan pengawasan demi mendukung pembangunan nasional.

(waw)