Bansos Triwulan III Disalurkan Mulai Mei 2025 Dengan Basis Data Baru

FAJARLAMPUNG.COM, Jakarta — Pemerintah akan mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) triwulan ketiga tahun ini menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Penyaluran bansos berbasis data baru ini dijadwalkan dimulai pada Mei 2025.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan, penggunaan DTSEN merupakan langkah pembaruan data penerima bansos secara nasional. Data tersebut dirancang untuk meningkatkan akurasi dan efektivitas penyaluran bantuan.

Perbedaan dengan Data Sebelumnya

  • Penggunaan DTSEN akan mengoreksi dua jenis kesalahan umum dalam bansos sebelumnya:

    • Exclusion error (keluarga miskin yang layak, tetapi tidak tercatat)

    • Inclusion error (penerima yang sebenarnya tidak memenuhi syarat)

  • Beberapa penerima lama tidak lagi masuk dalam daftar, sementara sejumlah keluarga baru yang sebelumnya belum pernah menerima bansos kini masuk kriteria.

Tahapan Persiapan Penyaluran Bansos

  • Pemadanan data penerima dilakukan bersama Badan Pusat Statistik (BPS).

  • Verifikasi lapangan atau ground check dilakukan untuk memastikan penerima berada dalam kategori:

    • Desil 1 (40 persen termiskin)

    • Desil 2 (kelompok rawan miskin)

  • Penyaluran bansos dijadwalkan mulai Mei 2025, menunggu finalisasi pemutakhiran data.

Evaluasi dan Graduasi Penerima

  • Data penerima bansos akan dievaluasi setiap lima tahun.

  • Ditemukan bahwa sejumlah penerima telah mendapat bansos selama 15—20 tahun.

  • Evaluasi akan mempertimbangkan kondisi:

    • Lansia dan penyandang disabilitas tetap menerima bantuan jangka panjang.

    • Warga sehat dan produktif akan diarahkan ke program pemberdayaan.

Alternatif Program Bagi Penerima Produktif

  • Program pemberdayaan yang disiapkan meliputi:

    • Bantuan modal usaha

    • Pelatihan manajemen usaha kecil

    • Pelatihan kerja melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan kementerian lain

  • Pemerintah menargetkan sebagian penerima bansos bisa melakukan graduasi, yaitu keluar dari skema bansos dan beralih ke kemandirian ekonomi. (ihd/ihd)