Pemkot Tegaskan Jalan Proyek Jembatan Kewek Bukan Ruang Usaha

FAJARLAMPUNG.COM, Jogja – Akses jalan di kawasan Jembatan Kewek yang ditutup demi kelancaran proyek justru beralih fungsi menjadi tempat nongkrong dan lapak street coffee dadakan.

‎Kondisi ini menuai polemik setelah pengelola kopi mengklaim aktivitas tersebut sebagai bentuk “kolaborasi dengan warga”, klaim yang memantik pro-kontra di media sosial.

‎“Banyak yang mengira sudah aman karena katanya izin warga,” ujar seorang warganet, sementara lainnya menilai aktivitas itu “berbahaya dan bikin semrawut”.

‎Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menegaskan Pemkot tidak terpengaruh riuh narasi di media sosial. Menurutnya, fungsi ruang publik tetap menjadi acuan utama.

‎“Meskipun diklaim sudah dapat izin warga, aktivitas di sana tetap melanggar tata guna ruang,” tegas Hasto di Balai Kota Jogja, Rabu (24/12/2025).

‎Ia menambahkan, “Sebelumnya kan enggak ada, itu jalan raya, bukan tempat jualan. Enggak bisa dong, itu mau dipakai naruh material atau tenda proyek.”

‎Hasto memastikan penertiban dilakukan segera. “Malam ini Satpol PP turun. Tiga tenda kafe akan dibongkar dan diganti tenda pos jaga Satpol PP,” ujarnya.

‎Langkah ini, kata Hasto, untuk memastikan area steril dari aktivitas non-proyek.

‎“Biar jelas, ini ruang publik untuk kepentingan bersama, bukan untuk usaha dadakan,” imbuhnya.

‎Dari sisi kepolisian, Kasat Lantas Polresta Jogja AKP Alvian Hidayat menegaskan lapak-lapak tersebut “nihil izin”.

‎“Penutupan ujung traffic light Jembatan Kewek itu rekayasa lalu lintas demi keamanan,” jelas AKP Alvian.

‎Ia mengaku pihaknya sudah melakukan patroli dan imbauan.

‎“Upaya persuasif sudah kami lakukan, tapi tidak diindahkan. Karena itu malam ini kami lakukan operasi gabungan bersama Satpol PP dan Dishub untuk menertibkan,” pungkasnya.

(waw)