Langkah Strategis Pemprov DKI di JAFF Market 2025 untuk Perkuat Industri Film Nasional

‎FAJARLAMPUNG.COM, Jogja – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertegas langkah mewujudkan visi The City of Cinema melalui partisipasi perdana di JAFF Market 2025.

‎“Kami ingin memastikan Jakarta menjadi kota utama pilihan sineas nasional maupun internasional untuk produksi film,” ujar Direktur Utama JXB, Yunn Bali Mohammad Yusuf.

‎Selama tiga hari penyelenggaraan, Pemprov DKI Jakarta secara aktif menginisiasi dialog, kemitraan, hingga kolaborasi produksi.

‎“Kehadiran kami di sini adalah aksi nyata untuk memperkuat ekosistem industri film tanah air,” kata Yunn Bali.

‎Puncak kegiatan ditandai penandatanganan MoU antara JXB dengan dua rumah produksi besar, Palari Films dan Wahana Kreator.

‎“Kami sudah menyiapkan tiga judul untuk diproduksi di Jakarta pada 2026,” ucap perwakilan Palari Films.

‎Sementara Wahana Kreator memastikan proyek film mereka “siap masuk proses produksi berlokasi di Jakarta.”

‎MoU tersebut menjamin kemudahan perizinan, akses lokasi strategis, transportasi publik, hingga situs budaya dan sejarah yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.

‎“Dengan sistem single gateway, produksi akan lebih efisien dari sisi waktu dan biaya,” tegas perwakilan JXB.

‎Kebijakan ini diharapkan meningkatkan investasi dan pertumbuhan berkelanjutan industri film.

‎Selain itu, Jakarta Film Week menggelar FGD bersama Singapore Film Commission dan Hubert Bals Fund untuk memperkuat pembentukan Komisi Film Jakarta.

‎“Agar mampu melayani produksi internasional, dibutuhkan persiapan matang: insentif, kepastian hukum, perizinan satu pintu, dan data lokasi syuting lengkap,” ujar Dewan Pengawas BPI, Alex Sihar.

‎Jakarta menegaskan komitmennya membangun tata kelola perfilman yang profesional, modern, dan bertaraf global.

(waw)