Menteri Pertanian Dukung Percepatan Bongkar Ratoon Holding Perkebunan Nusantara

FAJARLAMPUNG.COM, Surabaya — Pemerintah menaruh perhatian besar terhadap peningkatan produktivitas tebu nasional melalui program bongkar ratoon, yang kini menjadi langkah strategis menuju swasembada gula. Dalam kunjungan kerjanya ke PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), subholding dari Holding Perkebunan Nusantara, Menteri Pertanian (Mentan) menegaskan pentingnya percepatan program ini sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

Program bongkar ratoon dirancang mencakup seluruh kebun tebu di Indonesia, dengan fokus awal di Pulau Jawa yang meliputi 36 kabupaten dan target luasan 80.053 hektare. Upaya ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional.

Saat ini, tahapan teknis tengah berlangsung, mulai dari verifikasi Calon Petani Calon Lahan (CPCL), penetapan SK CPCL di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat. Jika sesuai rencana, penanaman perdana akan dimulai pada awal Oktober 2025, dengan dukungan penuh dari SGN dan Kementerian Pertanian melalui pendampingan teknis dan penyediaan fasilitas di lapangan.

Mentan menegaskan komitmen pemerintah dalam memberikan dukungan nyata kepada petani, termasuk dari sisi pendanaan.
“Tersedia Rp1,6 triliun dari total anggaran Rp9,95 triliun, dan prosesnya sudah berjalan. Kini, skema kredit jauh lebih fleksibel — tidak lagi dibatasi akumulasi pinjaman seperti sebelumnya,” jelasnya.

Menurutnya, kebijakan ini berdampak signifikan terhadap percepatan produksi.
“Jika sebelumnya program bongkar ratoon maksimal hanya 5 ribu hektare per tahun, kini melonjak menjadi 17 ribu hektare — naik 200 persen. Ditambah lagi adanya bongkar ratoon gratis. Ini bukti nyata perhatian besar Presiden terhadap petani,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah terhadap program tersebut.
“Dengan sinergi antara pemerintah dan BUMN pangan, kami optimistis bongkar ratoon menjadi momentum penting kebangkitan industri gula nasional. Program ini bukan hanya soal produktivitas, tetapi juga peningkatan kesejahteraan petani,” ujarnya.

Melalui kerja sama erat antara pemerintah, BUMN, dan petani, program bongkar ratoon diharapkan mampu meningkatkan produksi tebu secara signifikan, memperkuat ketahanan pangan nasional, serta mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor gula.(*)