Peringatan HUT ke-80 RI, Presiden Prabowo Hidupkan Kembali Semangat Proklamasi 1945

FAJARLAMPUNG.COM, Jakarta – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025), menghadirkan momen bersejarah yang menggetarkan hati bangsa. Presiden Prabowo Subianto membacakan ulang teks Proklamasi Kemerdekaan RI, sebuah tradisi sakral yang mengingatkan perjuangan rakyat Indonesia pada detik-detik proklamasi 17 Agustus 1945.

Dengan suara lantang dan penuh semangat, Presiden Prabowo membacakan naskah yang 80 tahun silam diumumkan langsung oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Suasana khidmat menyelimuti upacara detik-detik proklamasi di Istana Merdeka, ketika ribuan hadirin menyambut gegap gempita pembacaan teks yang menjadi penanda lahirnya Indonesia sebagai bangsa merdeka.

Bagi rakyat Indonesia, pengulangan pembacaan naskah proklamasi bukan sekadar seremoni, melainkan penegasan bahwa semangat kemerdekaan, persatuan, dan kedaulatan harus terus diwariskan lintas generasi. Peringatan HUT ke-80 RI tahun ini mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, yang menegaskan komitmen pemerintah menjaga warisan para pendiri bangsa sekaligus memperkuat tekad membangun Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat di tengah tantangan global.

Momen tersebut mendapat apresiasi dari Penasihat Forum Pemred SMSI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Dr. Saurip Kadi, rekan seangkatan Presiden Prabowo di Akademi Militer (Akmil) 1973. Menurutnya, pembacaan teks proklamasi secara langsung oleh Presiden pada HUT ke-80 RI menjadi pengingat kuat bahwa kedaulatan rakyat hanya bisa dijaga dengan persatuan dan semangat gotong royong.

“Tema perayaan tahun ini sangat tepat. Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju bukan hanya slogan, tapi ajakan nyata agar rakyat kembali membangkitkan semangat juang, bergandengan tangan, dan bersama-sama memajukan Indonesia dalam satu nafas persatuan,” tegasnya, kepada awak media, Senin (18/8/2025).

Ia menambahkan, semangat perjuangan para pahlawan yang rela mengorbankan darah dan nyawa demi kemerdekaan harus menjadi teladan bagi generasi sekarang.

“Kalau dulu para pejuang revolusi mempertahankan kemerdekaan dengan bambu runcing, kini tugas kita adalah mengisi kemerdekaan dengan mengisi pembangunan, menjaga persatuan, dan kerja keras dari Sabang sampai Merauke. Jangan ada lagi sekat-sekat yang mengotak-ngotakkan perjuangan bangsa ini,” ungkapnya.

Dengan refleksi sejarah 80 tahun lalu, bangsa Indonesia kembali diingatkan bahwa kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan hasil pengorbanan besar. Peringatan HUT RI ke-80 ini pun menjadi momentum memperkokoh tekad bersama untuk menjaga persatuan, memperjuangkan kedaulatan, dan mewujudkan cita-cita Indonesia maju. (*)