Mendagri Tito Apresiasi Program Perumahan MBR yang Dipimpin Maruarar Sirait

FAJARLAMPUNG.COM, Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi upaya Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Mendagri menegaskan, penyediaan rumah tersebut merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang harus didukung.

Mendagri meyakini, di bawah kepemimpinan Menteri Ara, program penyediaan perumahan tersebut dapat tercapai. “Saya sangat PD (percaya diri) begitu Pak Ara yang ditunjuk untuk melakukan program ini karena paham betul kerjanya cepat,” ujar Mendagri saat menghadiri Gathering Bersama Pengembang dalam Rangka Percepatan Program Tiga Juta Rumah di Ballroom Menara 1 Bank Tabungan Negara (BTN), Jakarta, Jumat (8/11/2024).

Lebih lanjut, Mendagri menceritakan saat baru tiba di Jakarta setelah mengikuti Retreat Kabinet Merah Putih di Magelang, Menteri Ara langsung mendatangi Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput untuk meningkatkan pemanfaatannya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Saat itu, Mendagri Tito juga turut menemani kunjungan tersebut.

Mendagri mengatakan, Menteri Ara telah memiliki konsep bagaimana menyediakan tiga juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satunya dengan memanfaatkan aset milik pemerintah daerah (Pemda), baik provinsi maupun kabupaten/kota, guna memenuhi kebutuhan lahan.

Strategi inilah yang dilakukan Menteri Ara dalam meningkatkan pemanfaatan Rusun Pasar Rumput yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui PD Pasar Jaya. Melalui langkah itu, harga sewa rusun tersebut dapat diturunkan sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

Selain itu, Menteri Ara juga membangun konsep gotong royong dengan melibatkan masyarakat yang berpenghasilan tinggi atau memiliki aset agar terlibat dalam program penyediaan perumahan tersebut.

“Kita harapkan dengan adanya langkah-langkah yang dilakukan oleh Pak Ara, ini menjadi snowball effect, memberikan snowball effect, efek bola salju yang makin membesar. Tidak terbatas hanya programnya itu berhenti di beliau, tapi memberikan contoh yang akan ditiru oleh yang lain,” jelasnya. (wan)

Sumber: Puspen Kemendagri