Dinamika dan Hasil Pemilu 2024 Dibahas Kemendagri, KAS Jerman dan The Habibie Center
FAJARLAMPUNG.COM – Jakarta, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengulas kesuksesan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia dengan dinamikanya yang kompleks pada diskusi publik yang digelar oleh Konrad Adenauer Stiftung (KAS) Jerman Perwakilan Indonesia dan Timor Leste bersama mitra lokalnya, The Habibie Center.
Ulasan itu disampaikan oleh Widyaiswara Ahli Utama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri Gatot Setyo Tamtomo pada acara diskusi publik bertajuk “Menelaah Pesta Demokrasi: Pembelajaran dari Dinamika dalam Pelaksanaan serta Hasil Pemilihan Umum 2024” tersebut.
Dalam kesempatan itu, Gatot memaparkan, tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih tergolong tinggi, yakni sebesar 81,78 persen. Meski terjadi sedikit penurunan dibandingkan Pilpres 2019, capaian ini masih menunjukkan tren positif tingkat partisipasi sejak 2014. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi politik mulai terbangun.
Papua mencatatkan tingkat partisipasi tertinggi dalam Pemilu 2024, yaitu mencapai lebih dari 95 persen, diikuti oleh Daerah Istimewa Yogyakarta dan Gorontalo dengan masing-masing capaian sebesar 89 persen dan 88 persen.
“Sementara itu, Sumatera Utara dan Sumatera Barat mencatat tingkat partisipasi terendah, yaitu 78 persen dan 78,9 persen, namun masih menunjukkan tingkat partisipasi yang signifikan,” kata Gatot mewakili Kepala BSDM di The Habibie Center, Jakarta, Selasa (25/6/2024).
Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada November mendatang, Kemendagri juga telah menyiapkan berbagai langkah. Hal itu termasuk dukungan fasilitasi pendanaan dan penyusunan rencana pembangunan jangka panjang dan menengah yang sinkron antara pusat dan daerah.
Tak hanya itu, seusai Pilkada, Kemendagri juga akan mengadakan orientasi bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, serta anggota DPRD untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang tugas dan tanggung jawab dengan baik. Hal ini tentunya juga dengan dukungan dari KAS Jerman Perwakilan Indonesia dan Timor Leste dalam penyusunan instrumen orientasi tersebut.
Sebagai informasi acara ini dihadiri oleh 30 mahasiswa dari universitas terkemuka di Jakarta. Selain itu, hadir pula narasumber dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) dan perwakilan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk memberikan wawasan kepada peserta.(Wan)
Sumber: Puspen Kemendagri