jawa tengahNasional

Warisan Spiritual: Memperkokoh Tradisi Haul dalam Budaya Religius di Kalikondang

FAJALAMPUNG.COM –  Demak,|Peringatan Haul KH. Muchtarom ke-30 dan Hj. Ruminah Hasanah ke-5 berlangsung khidmat pada hari Sabtu (1 Juni 2024).

Acara diawali dengan kegiatan pagi Tahtiman Al-Qur’an 30 Juz yang diikuti oleh masyarakat sekitar. Sore harinya, kegiatan dilanjutkan dengan ziarah kubur ke makam KH. Muchtarom dan Hj. Ruminah diiringi pembacaan tahlil dan tabur bunga sebagai tanda penghormatan.

Setelah Isya’, acara dilanjutkan di Gedung IKHROM, Kalikondang RT 04 RW 03, dengan pembacaan Surat Yasin dan tahlil bersama seluruh warga sekitar. Suasana penuh hikmat terasa saat ratusan jamaah berkumpul untuk mendoakan para almarhum yang telah berjasa besar dalam kehidupan mereka.

KH. Abdullah Syifa, dalam sambutan mewakili keluarga, menekankan pentingnya melestarikan tradisi haul ini. “Kami berharap kegiatan haul seperti ini dapat dilestarikan sampai turun-temurun kepada anak cucu kita, mengingat semua amalan dan kebaikan orang tua kita yang benar-benar mulia di sisi Allah SWT,” ujarnya.

Beliau menekankan bahwa, kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai upaya untuk terus mendapatkan keberkahan melalui do’a-do’a yang dipanjatkan untuk para ahli kubur.

KH. Abdullah Syifa juga mengingatkan pentingnya mengenang jasa dan kebaikan para pendahulu. Menurutnya, do’a-do’a yang dipanjatkan oleh anak cucu menjadi sumber keberkahan yang tak terhingga bagi keluarga besar. “Dengan membaca do’a, kita selalu mencurahkan rahmat untuk seluruh ahli kubur keluarga kita,” tambahnya.

Acara haul ini menjadi ajang silaturahmi bagi warga Kalikondang dan sekitarnya, mempererat tali persaudaraan dan mengingatkan akan pentingnya do’a dan dzikir bersama.

“Tradisi ini diharapkan terus dijaga sebagai warisan budaya religius yang membawa banyak manfaat spiritual bagi masyarakat,” imbuh KH. Abdullah Syifa yang juga Ketua Takmir Masjid Agung Demak ini.

Peringatan Haul KH. Muchtarom dan Hj. Ruminah Hasanah ini tidak hanya menjadi moment mengenang jasa, tetapi juga sarana memperkuat ikatan batin antarwarga, memupuk rasa kebersamaan, dan memperdalam nilai-nilai keagamaan. Semoga tradisi ini terus berlangsung dan memberikan keberkahan bagi seluruh masyarakat yang terlibat. (Red).